
Taklukkan puncak Bukit Raya, puncak tertinggi di Kalimantan yang dinobatkan oleh kalangan pendaki sebagai salah satu dari The Seven Summits of Indonesia dengan ketinggian 2.278 mdpl. Wajib dikunjungi oleh kamu, para pendaki profesional dan onlookers, yang haus akan tantangan dan petualangan hutan tropis Kalimantan. Dengan panjang jalur pendakian 24,7 km dari jalur Rantau Malam, Provinsi Kalimantan Barat (6 hari PP) dan jalur Tumbang Habangoi, Provinsi Kalimantan Tengah dengan panjang 16,9 km (7 hari PP) maka kamu kudu mempersiapkan fisik dan mental yang oke ya!!!
Pandanganmu akan dimanjakan dengan panorama bentang alam Pegunungan Schwaner yang eksotis, atraksi satwa liar, dan berbagai jenis tumbuhan hias akan kamu jumpai di sepanjang jalur Pendakian Bukit Raya. Wait..wait..wait.. ada lagi nich, kamu juga akan merasakan berbagai macam tipe ekosistem dari ekosistem hutan pamah dipterocarpa, ekosistem hutan pegunungan bawah hingga ekosistem pegunungan atas yang tentunya memiliki keunikan dan kekhasan sendiri.
Pada ketinggian diatas 2000 m dpl, kamu akan menjumpai tumbuhan lumut, Nepenthes ephippiata, Rhododendron fortunans dan Rhododendron mogeanum yang merupakan tumbuhan endemik Bukit Raya. Oya, di puncak juga terdapat situs Tajahan, rumah kecil yang dijadikan sebagai tempat ritual adat oleh masyarakat lokal setempat untuk memohon dikabulkan hajatnya.
Sebelum melakukan pendakian, kalian wajib mengurus SIMAKSI di Kantor BTNBBBR. Tiket masuk di hari kerja untuk WNI sebesar Rp. 5000,- / org/ hari dan di hari libur sebesar Rp. 7.500,- / org/ hari. sedangkan tiket masuk di hari kerja untuk WNA sebesar Rp. 150.000,-/ org/ hari dan di hari libur sebesar Rp. 225.000,-/ org/ hari. Untuk tiket kegiatan tracking, biayanya sama untuk WNI dan WNA yaitu sebesar Rp. 5000,-/ org.
Bagaimana jika yang mo mendaki adalah dari kalangan pelajar/ mahasiswa? apakah harga bisa lebih murah? Wait ...wait... Jangan khawatir. Biayanya lebih murah kok. Untuk rombongan pelajar/ mahasiswa dengan jumlah minimal 10 orang dari Indonesia (WNI) tiket masuknya hanya Rp. 3.000,-/ hari/ org sedangkan hari libur sebesar Rp. 4.500,-/ org/ hari. Jika rombongan pelajar atau mahasiswanya yang mendaki berasal dari luar negeri (WNA) maka biaya tiket masuk di hari kerja adalah Rp. 100.000,- / org/ hari dan di hari libur adalah Rp. 150.000,-/ org/ hari.
Peraturan dan Ketentuan
- Mengurus SIMAKSI dan membayar karcis PNBP
- Didampingi porter dan/ atau petugas BTNBBBR
- Tidak meninggalkan sampah di sepanjang jalur pendakian
- Tidak mengambil tumbuhan dan satwa liar di dalam kawasan
- Berpakaian sopan
- Menghormati adat dan budaya masyarakat lokal
- Waktu kunjungan sepanjang tahun
Bahaya dan Peringatan
- Resiko longsor dan tertimpa pohon
- Gangguan satwa liar
- Hipotermia
- Keluar jalur/ tersesat
Cara Mencapai/ Aksesibiltas
A. Jalur Rantau Malam
Pontianak – Nanga Pinoh
Jalur Darat : dari Pontianak menuju Nanga Pinoh dengan menggunakan Bis (Damri, Borneo Trans, dan TSM). Jadwal Keberangkatan bis pada malam hari pukul: 19.00 – 04.00 WIB.
Jalur Udara: dari Bandara Supadio, Pontianak menggunakan Pesawat Wings pukul 07.20 – 08.00 WIB atau NAM AIR pukul 11.50 – 12.30 WIB mendarat di Bandara Tebelian, Sintang. Kemudian dilanjutkan dengan taksi menuju Nanga Pinoh.
Setelah sampai di Nanga Serawai, perjalanan dilanjutkan kembali menggunakan perahu kelotok/ long boat dari Kelompok Transportasi Topakai Juoi selama 6 – 7 jam dengan kapasitas beban angkut pengunjung adalah 6 orang. Tim Pendaki sudah harus berada di Nanga Serawai minimal pukul 13.30 WIB. Jika kedatangan melewati dari jam tersebut, maka diwajibkan untuk menginap semalam di Nanga Serawai dan perjalanan dilanjutkan esok harinya lagi. Biaya transportasi kelotok/ longboat.
Selama perjalanan dari Nanga Serawai, pengunjung akan disuguhi view kondisi dan aktivitas masyarakat yang tinggal di desa sepanjang Sungai Jelundung. Siapkan kameramu, ya.
Memasuki persimpangan antara Sungai Serawai dan Sungai Jelundung, hari sudah malam dan arus sungai lebih deras. Jadi, pengunjung harus lebih berhati-hati.
Ritual adat Nyukuih Hajat sebelum melakukan kegiatan pendakian Bukit Raya. Pelaksanaan ritual nyukuih hajat membutuhkan seekor ayam. Tujuan dilakukannya ritual ini adalah adalah untuk memberikan semangat bagi para pengunjung yang akan mendaki ke Bukit Raya..
Esok harinya, perjalanan pendakian dimulai pukul 08.00 WIB. Biasanya pengunjung menggunakan jasa ojek ke Korong Hape dengan waktu tempuh ± 30 menit atau jika tidak ada ojek ditempuh dengan jalan kaki selama ± 2,5 jam.
Sepanjang pendakian terdapat 8 pos yaitu Pos Batu Lintang, Sedoruk, Hulu Menyanoi, S. Mangan, Hulu Rabang, Hulu Jelundung, Linang, Soa Tohutung.
- Papan informasi sebanyak 245 buah (penunjuk arah, lintasan satwa, ketinggian, jarak tempuh)
- Shelter sebanyak 3 bangunan di pos Batu Lintang, S. Mangan dan Hulu Rabang).
- Porter sebanyak 30 orang dari Kelompok Porter Mo Three Desa Rantau Malam.
- Transportasi kelotok/ longboat sebanyak 13 unit dari Kelompok Transportasi Topakai Juoi Desa Rantau Malam.
- Homestay sebanyak 9 rumah dari Kelompok Homestay Danum Sorio Desa Rantau Malam.
B. Jalur Tumbang Habangoi, Prov. Kalimantan Tengah
Perjalanan menuju Tumbang Habangoi ditempuh dengan menggunakan kendaraan darat selama 8 jam dengan biaya sebesar Rp. 2.880.000 (mobil double gardan) atau Rp. 1.780.000,- (Mobil jenis avanza),-. Sebelum ke Desa Tumbangoi, singgah dulu ya ke kantor SPTN wilayah II Kasongan untuk mengurus SIMAKSI. Setelah mendapatkan SIMAKSI, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tumbang Habangoi.
- Porter dari masyarakat Desa Tumbang Habangoi.
- Transportasi perahu ces dari masyarakat Desa Tumbang Habangoi.
- Mess desa dikelola oleh desa